Saturday, October 21, 2017

Seorang wanita dan karmanya (2)

Baca sebelumnya "Seorang wanita dan karmanya (1)


Cinta hadir karena terbiasa


aku harus menerima ini,
Kenyataan konyol yang harus kulalui

JATUH CINTA lagi..






Maret 2014,

Aku bukan tipe wanita yang harus selalu tahu apa yang dilakukan pasangan termasuk jarang memeriksa isi ponsel pacarku, tapi hari itu berbeda Aku ingin sekali memeriksa ponselnya mencari tahu apa yang selama ini dia sembunyikan. Gerak geriknya akhir-akhir ini buatku curiga,
ternyata dugaanku benar pacarku berkhianat.
dia berkenalan dengan perempuan lain yang berprofesi sebagai perawat di salah satu pusat kesehatan masyarakat, namanya Amira, tidak ada hal yang aku lakukan selain memendam rasa sakit di hari itu.
Berhari-hari ku pendam akhirnya aku tak tahan lagi untuk membicarakan hal tsb,
Dia bilang hanya teman biasa sulit untuk bisa percaya, yang dia jelaskan berbeda dengan isi pesan yang di kirim untuk perempuan tsb.
Aku mencari tahu, lalu semua informasi membongkar membuatnya mengakui.

Hari itu juga hubunganku berakhir.

Aku butuh liburan, seminggu setelahnya aku mengambil cuti lalu pergi berlibur demi membunuh rasa sakit hati yang kian hari kian menjadi-jadi, Ku pikir Tuhan sedang menghukumku sekarang.
Liburanku tidak tenang, Aku berasumsi setiap hari otakku dipenuhi pikiran mengerikan, membayangkan cara mereka bertemu lalu akhirnya merasa nyaman satu sama lain
itu lebih menyakitkan dari terkena samurai sekalipun.
Selang beberapa hari akhirnya aku mendengar kabar mereka menjalin hubungan, waktu itu bulan mei, info yang ku dapat mereka pergi berkemah dengan teman-temannya, hatiku makin sakit.
Bodohnya, Aku tetap menjalin komunikasi dengannya, rasa egoku bertolak belakang dengan logika. Aku terus saja menghubunginya walau di abaikan berkali-kali.
Saat itu yang aku pikirkan hanya, bagaimana caranya agar dia balik memulai semua dari awal memaafkan salahnya. Itu konyol, tapi waktu itu aku tak peduli.

Entah dia luluh atau apa, sebulan kemudian di bulan juni dia menanyakan kabarku.
Hubungan kami membaik tapi cuma sebatas teman biasa, itu menyakitkan.
Saat bersamanya dia mencuri waktu untuk menghubungi pacar barunya seolah tak ada Aku.
Lalu siapa sekarang yang jadi selingkuhan? (pikirku).
Kakak perempuanku Juni ini akan melangsungkan pernikahannya,
itu akan diadakan di kota yang berjauhan dari kotaku, Aku akan ke Lombok.
Kabar itu di dengar oleh mantanku, Aku mengajaknya untuk ikut mengahidiri walau keluargaku akan memandang sinis, aku tak peduli, anehnya dia juga mau ku ajak pergi.

Seminggu kemudian kami berdua berangkat menggunakan sepeda motor, Dia dekat tapi hatinya jauh dariku.
Sampai di kota mataram, aku lalu menghubungi sepupuku kami bercerita banyak hal karena sudah lama sekali tak bertemu, karena terbawa suasana aku tak sengaja menceritakan permasalahanku dengan mantan yang saat itu sepupuku juga sudah lama mengenalnya, sepupuku lalu menghubungi pacar baru mantanku lewat facebook, aku yang menginfokan alamatnya, dia bercerita kalau aku dan mantanku lagi ada di kota yang sama, pacar barunya marah luar biasa, karena setahunya mantanku pergi ke kota lain bukan ke Lombok.

Setelah acaranya selesai, Aku kembali ke kotaku, ingin berlama-lama tapi tak bisa karena harus masuk kantor lagi.
Tak ada kabar lagi darinya setelah hari itu dia menghilang dengan cintanya yang baru.
Sakit, tapi Aku memilih melupakan, belajar merelakan keduanya.

 ##


Juni 2014

"Maaf ganggu waktunya, Amira minta ketemu sama kamu,bisa?"

Aku tersentak, suara laki-laki di hadapanku mengalihkan lamunanku.
Suara itu terdengar sinis dan memaksa, entah apa maksudnya.

Siang itu dia muncul lagi,

Dia bilang, Amira ingin bertemu denganku membicarakan tentang kebohongannya saat bersamaku waktu itu,
memaksa untuk mangakui bahwa akulah yang mengajak dia pergi.
Kupikir dia menyerah karna terlalu rindu ternyata aku salah, dia datang untuk mengadu domba aku dengan pacar barunya,
laki-laki bangsat bermuka dua.

Malam harinya aku bertemu Amira,
Aku datang karena penasaran, bukan untuk berdebat
saat itu dia datang bersama 4 orang temannya 2 laki-laki dan perempuan, sedangkan aku hanya berdua dengan adik perempuanku yang masih SMA.
Perempuan itu berhijab, punya mata yang cantik namun aku tak melihat aura baik  hati dari dalam dirinya. Entahlah, bukan karna dia merebut pacarku, tapi cara dia berbicara dan menatapkulah yang membuatku berasumsi yang bukan-bukan.

Perempuan itu lalu menanyakan banyak hal,bertanya dengan angkuh seolah aku pelakunya,
bukankah seharusnya Aku yang marah, yang merebut bahkan bisa berlagak seperti ini, Aku heran sekaligus muak.

Laki-laki penghianat itu terus membela diri, menuduhku, melebih-lebihkan cerita yang sebenarnya, mengarang semua cerita fiktif demi meredam amarah wanita barunya.
Aku tak tahan terus membela diri sendiri sambil menangis di hadapannya, laki-laki yang aku percayakan, yang Aku puji kesetiaannya, sekarang berubah jadi manusia yang paling kubenci .

Malam itu aku pulang dengan mata sembab, Aku menyesal sudah menangis terlalu banyak,
dalam hati aku berjanji melupakan hari ini dan menganggap semua orang yang aku temui malam ini tak pernah ada.


***




Senin, 08 Oktober 2014

Aku punya angan konyol yang aku tertawakan bersamaan dengan angan itu sendiri
Aku berharap suatu saat ada seseorang entah presiden atau siapapun itu yang bisa menjadikan hari senin sebagai hari libur nasional, jadi ada 2 hari libur dalam seminggu,
minggu dan senin.
Itu saja, semoga anganku terkabul.

 I HATE MONDAY....

Hari ini Aku berangkat pagi sekali, ada deadline yang harus ku selesaikan hari itu juga.
Setiba di kantor, segera ku kerjakan semua tugas yang hampir membuat otakku mati rasa.
7 jam berlalu, tugasku masih belum selesai pikiranku sedang rumit laki-laki pengkhianat itu kembali menghubungiku, aku sudah sangat lupa dengannya.
rasa sakit masih kurasakan tak ingin rasanya memaafkannya kembali, itu sulit tapi jujur aku diam-diam masih merindukannya.
aku tahu ini semua karma masalalu.

Diluar hujan deras, membawaku mengingat kenangan yang membuatku menelan karmaku .


Agustus, 2013


Bicara tentang bintang
Aku takkan memilih yang dekat dan bersinar terang di langit
Bintang terang akan mendominasi pilihan
Aku lebih suka bintang yang jauh meredup dengan sinarnya yang kecil
Dengan begitu tidak ada yang mengusik pilihanku.!

***


Sebulan sudah aku mengenalnya, laki-laki yang awalnya kusebut kalila pemenggal kepala,
asumsi konyol yang lahir dari pikiran masa kecilku.
selama itu pula kami hanya berhubungan via telephone bagiku dia tak lebih dari seorang teman curhat, dia sering mengajak bertemu namun terus kutolak, takut hubungan lamaku terganggu olehnya.


Pukul 16.00 PM


Minggu ini, dia kembali mengajakku bertemu

"Nad, Aku punya tempat bagus buat ngopi, jalan yuk.."

tak ku hiraukan pesan masuk darinya, handphoneku berbunyi lagi

"Balas atau Aku jemput sekarang?"

Tak ada balasan dariku
Aku sedang tidak mood di ajak jalan, minggu ini kupilih untuk lembur saja ada lipstik baru incaranku malam ini..

Di kantor aku tidak sendirian, aku bersama dengan Mia rekan kerjaku di bagian Accounting.
rupanya tugas kantor dia lebih parah daripada aku, baguslah aku takkan merasa kesepian disini.
Mia menawariku coklat panas dengan sepiring kue muffin coklat yang dia bawa dari rumah,
dia punya toko kue kecil yang dikelola ibunya, tokonya ramai pengunjung, kalau aku jadi dia aku ingin resign saja, jadi kasir toko kue kupikir lebih menyenangkan dari profesiku saat ini, Aku harus bersabar,semua akan resign pada waktunya bukan..

Kupasang headset di telinga lalu kuputar lagu "Boulevard dan byrd" 
Aku suka lagu-lagu rock melankolis seperti Scorpion, Frank sinatra, Bryan adams, Richard marx, dan yang ini favoritku.

Bryan  Adams

"Please Forgive Me"

Still feels like our first night together
Feels like the first kiss, it's gettin' better, baby
No one can better this...
Still holdin' on, you're still the one.
First time our eyes met, same feelin' I get
Only feels much stronger, wanna love you longer
You still turn the fire on...

So if you're feelin' lonely—don't
You're the only one I ever want.
I only wanna make it good
So if I love you a little more than I should...

Please forgive me
I know not what I do.
Please forgive me
I can't stop lovin' you
Don't deny me.
This pain I'm going through...
Please forgive me if I need you like I do.
Please believe me.
Every word I say is true...
Please forgive me
I can't stop loving you

Still feels like our best times are together.
Feels like the first touch, still gettin' closer, baby
Can't get close enough.
Still holdin' on, you're still number one.
I remember the smell of your skin,
I remember everything,
I remember all your moves
I remember you, yeah!
I remember the nights, you know I still do.

So if you're feelin' lonely—don't
You're the only one I ever want.
I only wanna make it good
So if I love you a little more than I should...

Please forgive me
I know not what I do.
Please forgive me
I can't stop lovin' you
Don't deny me
This pain I'm going through.
Please forgive me if I need you like I do
Oh, believe me.
Every word I say is true.
Please forgive me
I can't stop loving you.

One thing I'm sure of is the way we make love.
And one thing I depend on is for us to stay strong.
With every word and every breath I'm prayin'
That's why I'm sayin'...

Please forgive me
I know not what I do.
Please forgive me
I can't stop lovin' you.
Don't deny me.
This pain I'm going through.
Please forgive me if I need you like I do.
Babe, believe me.
Every word I say is true.
Please forgive me if I can't stop loving you.
Never leave me
I don't know what I'd do.
Please forgive me
I can't stop loving you,
Can't stop loving you.

***


Aku ketiduran di meja kerja, tiba-tiba Pak Kasim satpam kantor membangunkanku.

"Nad, di luar ada yang nyariin .."

"Hah, Siapa Pak?" Tanyaku

"Laki, gak tau namanya,bukan yang biasa kesini.."

Yang dimaksud pak Kasim  itu pacarku, tapi bukan dia, lalu siapa?
Aku mengintip lewat jendela, dugaanku benar  si kalila pemenggal kepala, oh ya namanya Rendra, usianya sama denganku tapi aku lebih suka memanggilnya dengan sebutan Bli,
Aku segera menghampirinya.

" Kusut banget,, habis ngapain?" Ucapnya..

" tahu kantorku darimana.. ?" Tanyaku agak emosi,

Aku tak pernah memberitahu informasi apapun kepadanya termasuk alamat kantor, pria ini
benar-benar merusak hariku, Aku khawatir pacarku datang tiba-tiba. aku benci pertanyaan berbau cemburu darinya.

" Ga penting Nad,, Udah mau magrib, aku antar pulang?"

" Aku bisa pulang sendiri," jawabku.

" Ya emang pulang sendiri,, maksudnya aku antar pulang,  aku ngikutin kamu dari belakang.."

" Aku ga nyuruh kamu buat kesini kan bli..? Tepisku

Dia mendekat, sangat dekat , hidungnya hampir menyentuh ujung hidungku, aku tak berani manatap matanya terlalu dekat, ini konyol, apa-apaan ini (batinku)

" Mata lelah gitu masih bisa songong juga, sebentar lagi turun hujan biar aku yang antar sampai rumah!" ucapnya.

Aku menghindar, meninggalkannya di halaman kantor, lalu kembali dengan tasku.
Aku pulang dengan sepeda motorku, seperti yang dia katakan, dia mengikutiku dari belakang dengan mobil zeep tuanya.
rasanya aneh, aku merasa seperti buronan yang harus di kawal sampai rumah.


Jalanan begitu sepi, kulihat langit seluruhnya mendung tertutupi awan hitam,
tak lama kemudian hujan turun dengan derasnya, aku sulit mencari tempat berteduh bajuku hampir basah kuyup, motorku mogok karena mesin yang sensitif jika terkena air hujan, aku tak punya waktu untuk  merawat motorku di bengkel.
Kupikir aman, masih ada Rendra dibelakang, namun ternyata dia menghilang tak kulihat batang hidungnya sekarang.

Hari semakin gelap, hujannya deras sekali sulit untuk melihat di sekitar,
sudah hampir menjelang malam namun tak terlihat lampu jalan atau pemukiman rumah penduduk yang menyalakan lampu,
sepertinya pln sengaja memadamkan listrik takut jika sewaktu waktu ada badai,
rasa takut tiba-tiba menghantuiku, aku benci hening, tapi juga tak suka keramaian, entahlah,
jiwaku sedang tidak stabil.

dari kejauhan kudengar suara deru mobil yang semakin mendekat,
lalu tiba-tiba aku merasa ada yang menarik tanganku dengan keras, diikuti suara panik yang memerintahku untuk segera naik ke mobilnya.

"Rendra...?" tanyaku

Mobilpun melaju dengan cepat,
Aku menanyakan soal motorku, dia bilang temannya yang akan mengantarkan ke rumah.

Kulihat rendra melepas bajunya.

"Kamu gak risih pakai baju basah gitu heh?" ucapnya sambil menatap ke bagian tubuhku yang membuatku berfikir negativ terhadapnya.
Kupikir dia menawariku baju ganti, dia memakai untuk dirinya sendiri.

"udah biasa kehujanan.." jawabku singkat.

Dia tak lagi bersuara,mobil kembali melaju.


Hujan mulai reda, kami berhenti di sebuah toko baju, rendra turun tanpa berkata apapun kepadaku.
10 menit dia kembali dengan kantong plastik berisi pakaian, lalu menyodorkannya padaku.

"Ganti cepet, aku tunggu diluar, jangan lupa kunci pintunya"

Dia membelikanku baju ganti, baju kaos polos biasa, celana levis bermerk dan oMg..
juga ada sebuah bra berwarna merah jambu mendekati pink,
"apa-apaan ini, pelecehan, gak bisa ini gak bisa" gumamku.bagaimana dia tahu ukuran?
 Aku malu setengah mati.
segera kututup rapat-rapat mobil,menguncinya tak lupa kuintip dulu dia dari jendela,
 kulihat dia berdiri diseberang jalan sambil merokok. oke amaan pikirku

Aku baru mulai memakai baju, tiba-tiba rendra mengetuk ngetuk kaca mobil, aku panik luar biasa, untung levisnya sudah kupakai.

Setelah selesai berpakaian, aku lalu membuka pintu mobil.

"Lama amat, ngapain..? mandi bensin?" ucapnya kembali duduk dikursi supir dan menyetir.

"ngapain sih harus beli bra segala, baik hati kok keterlaluan" ucapku emosi

Dia tertawa sangat keras hingga kelihatan gigi gingsulnya.

"Mau pakai dalaman basah? bisa masuk angin lah Nad, aku ga pernah pakai aja bisa ngebayangin gimana risihnya, ada-ada saja kamu." ucapnya

"Mulai bau-bau mesum deh kayaknya, kenapa harus merah jambu?" tanyaku sinis

Pertanyaanku tak di jawab olehnya, hanya senyuman polos sambil sesekali menatapku.

Ini bukan arah menuju rumahku, aku terlalu lelah untuk bertanya mau kemana kita sekarang.
tiba-tiba aku merasa ngantuk, aku akan tidur sekarang.



Pukul 22:00 PM

Aku terbangun tanpa ada yang membangunkan.
aku heran karena berada di kursi belakang,
kemana rendra? aku tak ingat apa-apa, jangan-jangan rendra sudah apa-apain aku.

pintu mobil dibuka, rendra menatapku lalu tersenyum manis sekali.

"Enak tidurnya nad?" ucapnya

"Hum.." jawabku singkat.

"Pas kamu tidur, tadi aku mindahin kamu ke kursi belakang, sorry gak bilang-bilang habis itu aku ngopi diluar, tuh disana masih ada teman aku, ini tempat favorit aku, tadinya mau ajak kamu ngopi, lain kali aja kita kesini lagi, sekarang pulang yuk,"

Aku mengangguk menahan kantuk.
Lega rasanya mendengar penjelasan rendra, aku belum di apa-apain.


Dia tak mengantarku sampai rumah, hanya sampai gang depan sekitar 50 meter dari rumahku,takut kalau pacarku ternyata sudah stanbye menunggu di depan pintu rumahku akan ada perang nantinya.

Pacarku tak datang, tumben sekali, biasanya setiap minggu dia akan mengunjungiku, ah sudahlah.

Kurebahkan tubuhku di atas kasur,
handphoneku berdering, ada sms masuk dari rendra.

"Sleep nice like a babies,, good night Nad.."



lalu diam-diam aku jatuh cinta dengannya.


"I gede sudra wizarta"








*Bersambung...













Love kids

6 komentar

Wah keren ceritanya.... aku nungguin kelanjutannya :D

comingsoon bang pandu, terima kasih sudah membaca.. :)

Jadi penasaran dengan cerita selanjutnya...

hmmm panjang banget, lanjut besok lagi la.. -_-

Hei,, terima kasih atas kunjungannya
jangan lupa berkomentar biar bisa jalan-jalan juga ke blog kamu..
:)
EmoticonEmoticon