Tuesday, November 28, 2017

Pria dan Komitmen


Kalau pria bisa berujar wanita sulit di mengerti, biar saya balas dengan kata
mengapa pria sulit berkomitmen?




"Kapan sih dia nikahin Aku?!"
ucap temanku yang saat itu sedang bersamaku di meja kerja.

Sebut saja namanya Andini, sudah 8 tahun dia menjalani hubungan tak berujung.
Kenapa ku sebut tak berujung, usia pacaran setahun saja menurutku sudah sangat lama apalagi dia yang sudah ribuan hari menjalin kasih tapi masih saja belum menemu kejelasan hubungan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius yaitu pernikahan, dan yang lebih membuatku muak adalah mengapa harus bertahan dalam hubungan yang tidak jelas?
menyudahi hubungan lalu memulai kembali dengan yang lebih menghargai komitmen mungkin pilihan yang bagus, untuk apa berlama-lama jika hanya membuang waktu sedang usia terus menerus dikejar urat nadi yang semakin mengkerut di dahi.
Ah.. namun setiap orang berbeda pemikiran Andini memilih mencintai dan menetap terus menerus dengan pria yang kupikir tak berpendirian itu, ingin rasanya menanyakan langsung ke pacarnya si Andini, tapi takut mencampuri hubungan orang lain, rusuh-rusuh itu memalukan.

Berikut ciri-ciri Pria anti komitmen versi pacarnya Andini :

TERLIHAT MENGGEBU-GEBU DI AWAL

Lima tahun saya mengenal Andini, lima tahun juga saya mengenal pacarnya, ingat betul ketika awal PDKT mereka begitu lekat namun berhenti saat mereka memulai hubungan atau biasa disebut "JADIAN"

❤ TIDAK PERNAH MENGGUNAKAN KATA "KITA"

Jika pria bisa memaknai kata Kita dalam hubungan, saya yakin dia serius dengan anda

❤ EGOIS DAN SELALU MENYALAHKAN PASANGAN

Tinggalkan Pria tipe seperti ini, kebayang ga kalau anda harus mengerti sikap egoisnya dia setiap hari, belum menikah saja sudah merepotkan hati dan pikiran.

**



Tapi saya juga tidak bisa menyalahkan seluruhnya ke pihak Pria,
karena menurut survey yang saya dapati dari beberapa teman pria,

Alasan logisnya begini :

 TIDAK PUNYA MODAL YANG CUKUP

Teman pria saya punya hubungan yang dia anggap serius namun enggan mengambil keputusan untuk kapan jelasnya mereka menikah, alasan pria itu sederhana gak punya modal,
ini lucu, tapi memang agak logis ketika di bahas lebih lama, tidak mungkin mereka nikah macam main masak-masakan anak SD ya, oke bisa di terima, solusinya banyak-banyak lah menabung demi anak gadis orang.


 MINIMNYA KEBEBASAN SAAT MELAJANG

Susah berkomitmen karena takut kebebasannya saat masih lajang tidak akan dia dapat lagi nanti setelah dia menikah, yang ini menurutku parnoan dan agak ke kanak-kanakan.


 TIDAK untuk di-SERIUS-i

Teman pria yang ketiga bercerita tentang hubungannya dan mengapa hingga sekian tahun belum juga di ajak menikah, kasusnya mirip dengan Andini, entah bagaimana caranya dia dengan sangat percaya diri berucap :
" si hani cuma buat di jadiin pacar doang sih ga cocok lah dia saya jadikan istri, ga dewasa, boros, pecicilan "
hei kamu... kenapa di pacarin lama-lama, tegaskan, sudahi jangan jadi pria pengecut,
entah ini yang salah cewek apa cowoknya. nilai saja! yang jelas menurutku hubungan kedua orang tsb mirip pohon dan benalu, dimanfaatkan dan memanfaatkan.



Kalau saya jadi Andini, akan ku tawari " HALALKAN ATAU TINGGALKAN!?
Simple saja.. cinta jangan dibuat susah.



Sekian.
#Selasa_keluhkesah


Baca juga : Jangan Takut Menikah







Read More

Sunday, November 19, 2017

Pantai Lawata Masa Kini

Selamat sore,
Cuaca di kota saya hari ini lumayan bersahabat, dari pagi tak kunjung turun hujan, biasanya pukul 9 pagi langit akan terlihat sangat mendung.

Hari libur datang juga, dan harus dimanfaatkan agar tidak terkena serangan monday blues di malam hari, namun kali ini rasanya tak ingin melangkah jauh-jauh cukup bertamasya dengan jarak tempuh yang tidak membuat lelah di pagi hari karna besok senin harus kembali bekerja.

 ***

Minggu pagi tadi saya dan keluarga melakukan piknik dadakan ke pantai lawata, dadakan karena tidak ada persiapan di hari kemarin, hasrat ingin piknik datang begitu saja dari pikiran, entah karena pengaruh cuacanya atau apa tiba-tiba saya ingin ke pantai,
saya pun segera pergi ke pasar untuk berbelanja ikan dan bahan lainnya untuk di santap nanti ketika berada di pantai tsb, tak lengkap rasanya piknik tanpa menguyah makanan. Hmmm..

Yaah namanya dadakan, tidak semuanya bisa ikut piknik karena yang lain sudah keburu ada janji dengan yang lainnya, alhasil yang ikut hanya Ibu, Tante saya, dan adik perempuan saya, tidak ada kaum adam ya, karena si Bapak lebih memilih nonton tv, ada acara tinju kesukaannya, jangan tanyakan adik saya yang laki-laki, sebelum di ajakpun dia sudah terlebih dulu mengunci pintu kamarnya dan pura-pura tertidur, si saudara laki-laki yang sangat menutup diri, saya kadang prihatin dengannya, prihatin kalau sampai ga dapat jodoh,
sebelumnya sudah saya ceritakan juga di postingan saya sebelumnya di"Introvert ". Benar-benar introvert yang akut.

Setelah tiba di pantai lawata, karena memang baru benar-benar kesini lagi, saya sedikit bingung pantai yang dulunya sangat ramai sekarang malah sepi dari pengunjung, entah karena pengaruh renovasi atau apalah ya, tiba-tiba saya rindu lawata yang dulu.
Biar saya ceritakan sejarahnya sedikit.

Pantai lawata ini adalah obyek wisata andalan bagi warga kota bima, pantai ini berada tepat di pintu masuk menuju kota bima, di sekitarnya di kelilingi beberapa pegunungan di pinggir jalan.
Lawata dulu pertama kali di perkenalkan oleh para ncuhi (sebutan keturunan raja) kepada salah seorang musafir dari jawa yang dijuluki Sang bima.
Sang bima tsb mempunyai istri yang merupakan putri dari salah satu ncuhi Tambora,
pada saat mereka mengunjungi ncuhi Dara di pusat kota Bima, ribuan tarian adat menjemput kedatangan sang musafir yang di juluki Sang bima tsb, penyambutan yang cukup meriah itu dilakukan di pinggiran pantai, pantai ini merupakan pantai kebanggaan para raja dan rakyat Bima, para ncuhi yang di pimpin ncuhi Dara itupun mempersilahkan tamunya untuk duduk-duduk di tepi pantai seraya berkata : " Ake Lawang Ita"
Lawang(Pintu gerbang/ Pintu masuk) Ita (Anda/Julukan orang yang lebih tua) sejak saat itu lah pantai tsb dijuluki pantai Lawang ita.
Namun sekian perkembangan jaman nama Lawang Ita berubah menjadi sebutan pantai lawata, yang berarti pintu masuk atau gerbang awal bagi siapapun untuk menuju dan menginjakan kaki ke kota Bima, pantai ini juga menjadi batas awal dan akhir antara kota Bima dan Kabupaten, sayangnya akhir-akhir ini pemerintah telah melakukan perbaikan demi mempercantik pantai ini, sejarah bangunan lama jadi hilang tinggal kenangan.


Lawata tempo dulu






@wisatabima

Ngomongin sejarah jadi ingat pelajaran SD,

Setelah memilih tempat untuk beristirahat, kamipun menyiapkan bekal makanan yang saya peroleh dari pasar saat berbelanja tadi, berhubung ini piknik dadakan makanannya juga tidak ribet judulnya hanya SEAFOOD, hanya ada cumi, udang, ikan nila dan ikan ruma londe kecil, saya lupa bahasa indonesianya apa, ah sudahlah, yang penting piknik, makan-makan dan bakar-bakar. hehehe





maafkan kayu bakarnya :D

Beliau ngeyel pingin di bagian bakar-bakar


Ngapain lama-lama, langsung santap saja..
sudah jadi kok,,




Nikmat Tuhan mana lagi yang aku dustakan? hiks...

Ikannya banyak banget, yang makan hanya empat wanita berbadan kurus, hehehe..

Setelah makan, saya mengajak adik saya foto-foto sebentar, melampiaskan hobi narsis yang sudah ada sejak lahir. yihihi..




lawata setelah renovasi






Sister



Cuaca yang sangat panas mungkin membuat kedua Ibu-ibu ini akhirnya nyebur ke laut,
berhubung saya alergi air laut saya ga mau ikutan mandi, foto di ambil setelah kedua Ibu-ibu tsb keluar kedinginan :D



Mama & Sista

 
Pose anget


Hari sudah sore, kamipun pulang, tapi sebelum benar-benar keluar dari pantai tsb saya tak mau ketinggalan kembali mengabadikan foto-foto yang memang dari awal lihat tulisan ini kepingin foto tapi belum sempat-sempat, akhirnya kesampean juga sih ya. Hihi..
Sebenarnya tulisannya itu panjang, bertuliskan "PANTAI LAWATA" berhubung hanya kamera Hp dan fotonya ga bisa jauh banget karena di depan jaraknya juga ga jauh mundur ke belakang malah laut, hasilnya ya gini doang, tapi tak apalah ya yang penting pose. :p















Sekedar bocoran sebelum pantai ini di renovasi marak terjadi kejadian yang tidak enak pada malam hari di malam minggu, iyap.. pantai ini tempatnya anak muda menjalin kasih modal rayuan dapat bonus kecup kening free ongkir sampai rumah dengan selamat, hahaha yah namanya ABG, tapi alhamdulillah setelah di renovasi pantai ini sudah dilakukan pengawasan lgs oleh pemerintah setempat jadi kejadian seperti itu sudah jarang terjadi lagi, lampu jalan juga sudah terpasang dengan baik, hampir semua bangunan lama di ganti dengan yang baru, sekarang pantai ini ramai dikunjungi di pagi hari, untuk sekedar foto-foto atau berjogging ria.

Sekian liburan saya kali ini,
jangan lupa berkunjung kesini jika ada waktu untuk mampir ke kota saya.


Happy weekend.. :)

Read More

Thursday, November 16, 2017

Bara ilham Mukbang kece idola baru dari padang

Nama lengkapnya Bara Ilham Bakti Perkasa
Atau lebih di kenal dengan sebutan Tanboy Kun
Kelahiran November tahun 1993
Berdarah padang
Lulusan universitas Gunadarma
Doyan makan banyak dari jaman kanak-kanak.

Kali ini saya lagi pingin banget nulis tentang si Uda muda ini, channel youtubenya unik banget, dari sekian banyak mukbang di Indonesia saya lebih tertarik sama channelnya dia, cara penyampaiannya asik aja, unik, lucu  agak konyol dikit jadi nonton channelnya jadi bikin betah aja, ngalir apa adanya dan ga di buat-buat, anti pencitraan lah pokoknya, jadi like dong ya.. :)

Pertama kali saya nemu videonya si Bara ini pas waktu itu lagi iseng buka youtube nyari review tentang makanan, terus nemu channel youtubenya dia namanya tanboy kun, unik banget semacam mukbang gitu, info dari google sih mukbang itu bahasa korea yang berasal dari kata mukja yaitu makan dan bang-song  artinya siaran, jadi nanti waktu lagi makan di rekam gitu, makannya harus depan kamera dan di tontonkan depan ribuan penonton di internet, yah semacam challenge gitu lah, di korea kan sudah booming banget tuh, nah si Bara ini versi Indonesianya, hampir semua videonya porsi makannya banyak banget, ngiler sih tapi lama-lama suka baper, entah dia menikmati atau maksain makan sampai habis padahal udah kenyang gitu agak ga tega juga nontonnya, duh.. Uda Bara udahan dulu dong makannya. :D


Berikut foto-fotonya by instagram @tanboy_kun :





























Waktu rata-rata yang dia butuhkan buat ngabisin semua makanan cuma sekitar 5 menitan untuk ukuran Dessert, dan untuk makanan berat seperti nasi padang, bakso jumbo,dll waktu yang di butuhkan hanya sekitar 17 menitan, itu untuk ukuran mukbang udah lumayan banget menurut saya.
Amazing deh kamu Uda..!

Si Bara ini juga rutin berolahraga jadi bentuk badan tetap proporsional, ga gendut walau makan sebanyak apapun, ini tips dari dia langsung nih.. 
Jadi buat yang doyan makan banyak jangan lupa di imbangi dengan olahraga teratur juga ya biar tetap kece kayak si Bara ini.









Next,
Kita ngintip videonya yuk :





Yakin masih ga nafsu makan habis liatin videonya?


Oh ya, Bara ini sudah dapat banyak endorse juga dari restoran dan warung warung enak lainnya di jakarta, ga sia-sia dong jadi hemat kan bisa dapat makan gratis mulu.Bahkan pernah sampai di undang langsung juga oleh beberapa walikota di daerah lainnya hanya untuk makan bareng sama tanboy kun ini.

Sukses terus deh buat Bara Ilham, semoga banyak endorse selanjutnya ya.. 

"makan selagi masih sehat"



Ya udah deh segitu aja dulu.. :)





































Read More

Monday, November 13, 2017

Hujan Kecil di Masalalu


Leonid Afremov

"Let Her Go cover by Peter Gergely"


Sore ini kotaku  kembali mendung
hujan sepertinya mengerti aku sedang rindu
Lihatlah..
Dia turun dengan derasnya

Aku mencintai ingatanku saat hujan
Bagiku itu adalah candu
Kau tahu,
Merindumu ibarat minum kopi tanpa gula putih
Pahit, tapi tetap saja
Tak kutolak hingga tegukan terakhir

Wahai hujanku
Jika rintik hari ini menderas hebat
Tolong Aku..
Tolong kabari rinduku lewat kilauan rintikmu
Atau bisiki ia dalam kawanan kirik-kirik senja

Lihat pelangi itu sayang..
Kau tahu warnanya terlihat namun tak dapat kusentuh
Seperti dirinya saat ini
Timbul hilang di antara celoteh lamunanku

Hei hujan,, bisakah kau wakili rinduku?
Memeluknya lewat angin ditengah deru derasmu?

Aku terus terusik logika
Lancang sekali dia memintaku berdamai dengan hati
Melupakannya lewat ingatan yang mengecupku pelan-pelan
Lalu dengan diriku?

Bagaimana mungkin rindu itu hilang
Melihatnya dari kejauhan pun Aku masih rindu
Aku tak ingin memiliki
Hanya ingin memeluknya
Walau dalam bayang semu

***









Bima, 25 April 2014

Hari ini Aku meminta kepastian,
Menangis keras di hadapanmu
Memintamu memilihku atau Aku yang akan pergi
Berharap kau mau kembali denganku melupakan dia yang baru beberapa hari kau kenal
Mencoba menjelaskan bahwa aku lah yang terbaik
Tapi kenapa kau tak pedulikan bicaraku?
Menolehku saja engkau tak sudi
Bicarapun engkau tak sanggup

Aku memilih mengakhiri
Pergi meninggalkanmu dan meyakinkan hatiku bahwa inilah inginmu
Aku sudah sangat siap pergi dari hatimu yang jauh
Lalu mengapa tiba-tiba engkau membawaku ke pelukanmu?
Menangis dipundakku dengan tersedu-sedu..

Hari itu hari pertama aku melihatnya menangis
Hari terakhir pula aku memeluk tubuhnya
Ku pikir itu tangisan kembali
Esok setelah Aku tertawa
Dia kembali membuatku menangis

"Jangan Usik hidupku lagi "

***

Do you like rain? read this too  Jangan datang lagi jika hanya untuk pergi.. (HUJAN)
Read More

Saturday, November 11, 2017

GEMING


Masa tak mengertiku
Lihat teriakku dalam jiwa yang berlainan
Kemana tulusku
Ku terbuai dalam topeng kemunafikan semu

Mata palsu memujiku erat-erat 
Nafasku berat 
Hati mengeras pedulikan sang ego
Dimana jiwa sesungguhku?

Ragaku kaya pujian
Hatiku hambar tersayat ketulusan yang miskin 
Tawaku sepi 
Membisu dalam hati yang berteriak sendiri
Kapan pergi?

Melayangku pada gambaran citra yang semu 
Bahagia sekejap selamanya menyesal
Tarik ulur ku rasa menyiksa
Ribuan asa bertumpuk rasa bersalah

Jiwaku hilang terbawa kepuasan citra
Menangisku sepi ini bukan diriku
LELAH LELAH LELAH
Cukuplah ku rasa perih

Sadarku ini bukan keinginan terdalam
Hilangkan dia..
Hilangkan Citra kosongku yang semu
Aku ingin berhenti munafik.



~~~











Read More

Wednesday, November 8, 2017

RESEP TUMISAN UDANG REBON KHAS BIMA (TUMI SEPI)

Sepi adalah makanan khas Bima - NTB yang terbuat dari udang rebon.
Udang rebon yang difermentasi dengan garam saja.

Berikut resepnya.


⇒Bahan-bahan Utama :

➧2 sendok makan Udang rebon/Sepi (udang yang sudah di fermentasi)
➧1 ruas jari lengkuas
➧1 lembar sereh
➧2 genggam kemangi
➧1 sendok makan minyak goreng
➧100 ml air.
 
Untuk Bumbu-bumbu 
iris semua bahan berikut : 
➧10 butir bawang merah, 5 siung bawang putih, 1 buah tomat ukuran besar, 7 buah belimbing sayur, 5 buah cabe keriting, 1-15 buah cabe rawit biarkan utuh, Garam secukupnya, Gula pasir ½ sendok teh.

⇒Cara Membuatnya :

➧Panaskan minyak, 
➧tumis semua bumbu yang sudah diiris
➧masukkan daun sereh dan lengkuas 
➧setelah harum masukkan Sepi, garam secukupnya dan gula pasir, 
➧masukkan 100 ml air, aduk-aduk terus hingga matang. 
➧Sebelum diangkat masukkan cabe rawit dan kemangi biarkan cabe rawit layu lalu angkat. dan tirirskan tumis udang rebon siap dihidangkan.

Sangat pas menyantapnya dengan lalapan.timun atau bisa juga dihidangkan bersama sayur asam atau sayur bening, untuk lauknya bebas ya, tapi saya rekomendasikan ikan untuk tumisan ini adalah ikan tongkol putih, saya lebih suka menyantapnya dengan nasi putih saja,
hmmm.. membayangkannya saja sudah cukup membuat perut lapar di sore hari. 


By MbojoNet


Selamat mencoba..


❤Happy Cooking
Read More

Monday, November 6, 2017

Rintik hujan di Istana kesultanan Bima-NTB



Kemarin di hari minggu saya pergi berkunjung ke Istana kerajaan Bima yang sekarang berubah nama dan statusnya menjadi Museum Asi mbojo.
Bangunan ini dulunya merupakan sebuah istana namun seiring perkembangan zaman pada tahun 1989 statusnya berubah menjadi sebuah museum.
Bangunannya bergaya eropa mempunyai luas tanah dan bangunan : 30,728 m2 (167 x 184) / 824 m2 (6 x 18) Mulai di bangun pada tahun 1927 di rancang oleh arsitek Ambon Rehatta
dan berubah menjadi Istana Kesultanan Bima pada tahun 1929.

Hari itu pukul 10:00 pagi wita,
Saya berangkat menggunakan sepeda motor yang di depannya ada stiker bergambar juventus.
Walaupun masih pagi hari itu cukup terik cuaca di kota saya memang terkenal panas saat itu cukup membuat saya mencuri pandang ke arah lapak kuning bertuliskan Breaktime tepat di sebelah masjid Sultan Muhammad salahuddin Bima.
Masjid ini juga dikenal sebagai Masjid Kesultanan Bima, dibangun pertama kali pada tahun 1770 M oleh Sultan Abdul Kadim Zilullah Fil Alam, sultan Bima ke-8, Wajir Ismail, di masa ke-emasan Kesultanan Bima. 





Nama masjid ini dinisbatkan kepada Sultan Muhammad Salahudin, Sultan Bima terakhir berkuasa penuh sebagai Sultan di Kesultanan Bima sebelum wilayah Kesultanan disatukan ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sultan Muhammad Salahuddin


Sultan Muhammad Salahuddin merupakan tokoh yang memegang peran utama dalam perkembangan sejarah Bima, Putra dari sultan Ibrahim (Sultan/Raja ke XIII) dan permaisurinya Siti Fatimah.
Lahir di bima pada tgl 14 juli 1889 dan memiliki 11 orang saudara.
Mulai usia kanak – kanak Sultan Salahuddin telah mendapat pendidikan agama dan ilmu pemerintahan dari ulama dan pejabat istana. Sepanjang perkembangan umurnya, Muhammad Salahuddin menekuni ilmu tauhid, dan sangat tekun mempelajari ilmu Al-Qur’an serta Hadits.

kiri-Sultan muhammad salahuddin bersama sang ayah



Pada masanya masjid ini merupakan pusat pendidikan dan penyebaran Islam di Kesultanan Bima dan sekitarnya dan menjadi saksi bisu pasang surut perkembangan dan kemajuan Islam di Bima. Selain itu, masjid ini juga diajadikan ikon wisata andalan di Bima.




Image By Bujang Masjid


Di sebelah barat masjid ada juga pemakaman sultan, makam dari seluruh keturunan kerajaan. 
Ada dua lapak tanah kubur, lapak pertama yang saya foto ini terbaring tenang 6 orang sultan beserta keluarga dan pembesar Gowa,dan lapak kedua untuk para turunan dari beberapa silsilah keluarga kerajaan, di lapak yang kedua ini kakek saya juga turut dikuburkan.
jadi rindu beliau.. (Al-fatihah)




Masjid ini terletak di sebelah selatan museum Asi Mbojo



Jadi jangan lupa mengunjungi masjid bersejarah ini jika suatu hari berkunjung ke kota Bima.

 Tiba di museum,saya beristirahat sejenak.
duduk diam di antara rumput yang bergoyang sambil sesekali menikmati minuman dingin yang baru saya beli tadi.
Untuk ukuran sepeda motor boleh parkir di halaman istana dan tidak akan di pungut biaya kecuali jika ingin melihat bangunan di dalam museum, cukup membayar uang administrasi sekitar Rp.5.000







Karena kemarin hari minggu tidak ada petugas yang bekerja alhasil saya hanya bisa memotret di sekitar halamannya saja, next saya akan sharing kembali ruangan museum di dalamnya seperti apa, ada banyak benda-benda sejarah dan kamar pengantin raja yang akan kamu temui di dalam bangunan istana tsb, juga ada lorong bawah tanah yang sampai setua ini saya masih takut untuk mencoba masuk ke ruangan penuh sejarah tsb.
suatu saat jika ingin berkunjung kesini usahakan bukan di hari libur.




Ada beberapa pajangan foto di sekitar tembok depan istana.

Hijab tradisional perempuan bima












Pakaian Adat perempuan bima



Pakaian Adat laki-laki



Suasana halaman belakang istana.


Halaman belakang istana


Di depan bangunan atau di sebelah baratnya istana ada sebuah lapangan.
Dulu pada masa kerajaan, masyarakat berkumpul di tanah lapang ini untuk berbagai acara seperti atraksi kesenian, adu ketangkasan, menerima perintah sultan dan pengumuman penting kerajaan.
sekarang lapangan ini dijadikan taman kota, lapangan olahraga, joging track, taman kota, tempat nongkrong, tempat ngopi, taman bermain, wifi gratis dll.

Halaman depan kerajaan

Sebelah selatan bangunan kerajaan




Halaman belakang Istana














Pukul 02:00 Siang tiba-tiba turun hujan, 
saya segera menuju halaman belakang istana disana ada tempat semacam berugak untuk berteduh.
alhamdulillah hujan juga setelah tadi pagi sempat gerah karna dehidrasi ringan.

Neduh...



Pukul 03:00 PM 
Hujan mulai reda, 
Sebelum pulang saya mampir makan bakso yang kebetulan suka mangkir di depan gerbang istana.
harganya Rp.12.500 sudah termasuk air mineral.















Istana tampak depan




Selesai menyantap bakso yang asli enak dan bikin mau nambah lagi,
Sorenya saya pulang.
Jalanan saat itu basah karena di guyur hujan di siang hari,
sangat asri, terasa sekali waktu itu angin menerpa lembut di wajah
senang rasanya menghirup udara segar di sore hari selepas hujan.

Tiba-tiba saya rindu rumah,
Ingin segera merebahkan badan yang lumayan lelah karena sibuk motret kiri kanan.☺







Read More